Teks Berjalan

Assalammualaikum Wr, Wb, Selamat Datang di Situs Web saya, semoga bermanfaat kepada semua pengunjung, Jika ada saran dan kritik kirimkan ke adhifatra@gmail.com, terimakasih, wassalam

Sunday 7 August 2011

Manfaat Puasa Bagi KIta : Tinjauan Kesehatan dan hasil Riset Medis

1.     Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL (High-Density Lipoprotein/Lemak Baik) dan apoprotein alfa1, dan penurunan LDL (Low-Density Lipoprotein/Lemak jahat) ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa the penelitian "chronobiological" menunjukkan saat puasa ramadan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperanan bagi peningkatan kesehatan manusia.

2.     Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pebuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

3.     Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi. Saat puasa terjdi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan. Sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati.

4.     Puasa bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi. Dalam kondisi tertentu, seorang pasien bahkan dibolehkan berpuasa, kecuali mereka yang menderita sakit diabetes yang sudah parah, jantung koroner dan batu ginjal. Puasa dapat menjaga perut yang penuh disebabkan banyak makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam penyakit khususnya obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya.

5.     Sedang di antara manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut.

6.     Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Karena berlebihan, balk dalam makan maupun minum serta menggauli isteri, bisa mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan kelengahan.

7.     Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan member perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme local pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.

8.     Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi pengkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalani kenaikkan pesat. Perubahan aksidental lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan HDL. LDL merupakan model lipoprotein yang meberika pengaruh stumulatif bagi respon imunitas tubuh.

9.     Pada pelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apobetta, menaikkan kadar apoalfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan seragan penyakit jantung dan pembuluh darah.

10. Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.

11. Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh ke dua testis.

12. Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.

13. Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.

14. Bahkan seorang peneliti di Moskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadhan juga mengurangi resiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi

15. Pikiran kita yang melambat ketika lapar, ternyata menjadi lebih tajam. Secara instingtif, bukti ilmiah ini bisa diterima terkait dengan fakta bahwa dalam banyak hal, masalah lapar adalah masalah kelanjutan hidup. Jadi wajar saja, jika rasa lapar membuat pikiran semakin tajam dan kreatif. Sekelompok mahasiswa di University of Chicago diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai penugasan kampus mendapat nilai "remarkable".

16. Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan puasa sebagai benteng untuk menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum mampu menikah dengan berpuasa

17. Seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa untuk hasil yang lebih dari sekedar manfaat fisik, yaitu agar mendapatkan manfaat mental dari aktivitas berpuasa, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.

18. Ilmuwan psikiater lainnya yaitu Dr. E.A. Moras, mengatakan bahwa seorang pasien wanitanya telah menderita sakit mental selama lebih dari delapan bulan. Wanita itu telah berobat kesana-kemari termasuk ke para ahli saraf dengan hasil kurang memuaskan. Ia memintanya untuk berpuasa. Wanita itu mengalami perbaikan kondisi mental, dan bahkan dinyatakan sembuh setelah berpuasa selama lima minggu. Di dalam otak kita, ada sel yang disebut dengan "neuroglial cells". Fungsinya adalah sebagai pembersih dan penyehat otak. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan "dimakan" oleh sel-sel neuroglial ini.

19. Sebuah tulisan penelitian yang dilakukan Dr. Ratey, seorang psikiaters dari Harvard, mengungkapkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan kalori akan meningkatkan kinerja otak. Dr. Ratey melakukan penelitian terhadap mereka yang berpuasa dan memantau otak mereka dengan alat yang disebut "functional Magnetic Resonance Imaging" (fMRI). Hasil pemantauan itu menyimpulkan bahwa setiap individu obyek menunjukkan aktivitas "motor cortex" yang meningkat secara konsisten dan signifikan.

20. Ilmuwan di bidang neurologi yang bernama Mark Mattson, Ph.D., seorang kepala laboratorium neuroscience di NIH's National Institute on Aging. Dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa diet yang tepat seperti berpuasa, secara signifikan bisa melindungi otak dari penyakit de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson. Hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa diet dengan membatasi masukan kalori 30% sampai 50% dari tingkat normal, berdampak pada menurunnya denyut jantung dan tekanan darah, dan sekaligus peremajaan sel-sel otak.

sumber: http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/08/09/20-kehebatan-manfaat-puasa-ramadhan-bagi-kesehatan-manusia/

Thursday 30 June 2011

Menjaga Ritme Antusias Kerja dalam Pekerjaan

Setiap orang yang mendapatkan pekerjaan pada awalnya sangat senang dengan pekerjaan itu. Melompat kegirangan, menelpon Mama-Papa, dan menggunakan gaji pertama untuk mentraktir orang-orang tercinta. Antusiasme telah memenuhi sekujur tubuhnya. Jika Anda mengingat kembali, betapa dahulu ketika pertama kali mendapatkan pekerjaan; tentu Anda masih memiliki antusiasme yang tinggi juga. Ngomong-ngomong, masih adakah antusiasme itu hingga sekarang?
Begitu banyak hal yang dapat dengan mudahnya memadamkan antusiasme kerja seseorang. Untuk sekedar membicarakannya setelah menjalani masa kerja beberapa tahun rasanya kok tidak lucu lagi. Tetapi, jika bara antusiasme kerja Anda tidak dibangkitkan lagi, maka lama kelamaan akan padam seperti bara api yang tidak dirawat.

Bagi Anda yang tertarik untuk belajar menjaga antusiasme kerja agar tetap membara, saya ajak untuk memulainya dengan menerapkan 5 kemampuan Natural Intelligence (NI) berikut ini:
.
1. Persoalan didalam diri Anda, bukan faktor dari luar.
 
Perhatikan bahwa kondisi kantor yang membuat Anda kehilangan antusiasme itu berlaku juga kepada orang lain. Bos yang penuntut, sistem yang belum terbentuk, kenaikan target yang ugal-ugalan. Dalam kondisi yang berlaku umum seperti itu kok masih saja ada orang-orang yang tetap antusias ya? Jika anda kehilangan antusiasme, maka sebentar lagi juga anda akan tergilas oleh semangat orang lain yang tetap antusias. Jadi, ternyata bukan soal lingkungan. antusiasme itu adalah soal didalam diri anda sendiri. Bagaimana anda bisa membuat sesuatu menjadi penyemangat dalam mencapai tujuan dalam kerja. 
2. Raga Anda butuh Oksigen, begitu pula Jiwa Anda.
 
Antusiasme itu bagaikan oksigen yang menghidupi seluruh sel didalam sekujur tubuh Anda. Jika tubuh Anda kekurangan oksigen, maka proses metabolisme penghasil energi tidak bisa berjalan semestinya; dan tubuh anda pun menjadi lemah. Tanpa antusiasme, jiwa Anda tidak memiliki cukup energi untuk melakukan tindakan apapun. Lihatlah orang yang tidak antusias, mereka terlihat malas, bukan? Beri jiwa Anda antusiasme yang terus menerus menggelora, maka anda akan selalu memiliki tenaga melimpah ruah untuk melakukan apa saja dalam hidup Anda.

3. Mintalah penugasan-penugasas baru.

Coba perhatikan bayi-bayi mungil disekitar Anda. Berikanlah kepada mereka hal-hal baru, atau mainan-mainan baru; maka mata mereka langsung berbinar dan tangan mereka langsung menggapai-gapai. Beberapa puluh tahun yang lalu, Anda juga lucu dan antusias seperti itu. Jika sekarang Anda membutuhkan sesuatu yang bisa mengobarkan kembali antusiasme Anda, maka mintalah penugasan baru kepada atasan Anda. Sesuatu yang benar-benar menantang dan memompa adrenalin Anda. Maka Anda akan menemukan semangat para bayi didalam diri Anda. Hanya saja, Anda harus ingat bahwa tugas-tugas baru tidak selalu berarti jabatan baru. Tidak selalu tersedia jabatan baru, tapi akan selalu ada tugas-tugas baru yang menanti Anda secara proaktif merangkulnya.

4. Antusiasme itu memancarkan energy positif.
Interaksi dengan orang lain melibatkan energy yang tidak kelihatan secara fisik atau sering disebut sebagai aura. Anda tidak perlu memiliki kesaktian untuk mengetahui apakah seseorang yang Anda temui itu mempunyai aura positif atau tidak. Anda bisa merasakannya tanpa berkata-kata. Kepada orang yang auranya positif, Anda pasti suka. Demikian pula halnya orang lain yang pasti akan suka kepada Anda yang mampu memancarkan aura positif. Sungguh, tak seorang pun tahu persis bagaimana ‘membuat’ energy positif. Namun kita tahu bahwa antusiasme memancarkan energy positif itu. Jadi, antusiaslah. Dengan sendirinya Anda memiliki energy positif yang melimpah. Dan Anda pun seperti baru terlahir kembali.

5. Turbin Antusiasme berada didalam iman.

Seseorang yang beriman kepada Allah SWT tentu yakin bahwa setiap detik dalam hidupnya dinilai oleh Allah SWT untuk ditukar dengan imbalan yang tak ternilai harganya. Itulah sebabnya, mengapa orang-orang yang beriman dengan benar tidak pernah membiarkan hidupnya tersia-siakan. Orang yang antusiasmenya rendah sering membiarkan waktu berlalu begitu saja. Sedikit berbuat dan enggan bertindak. Sedangkan orang yang memiliki antusiasme tinggi terus memacu dirinya untuk terus berkontribusi kepada hidup. Karena dia percaya, bahwa tujuan dari setiap tindakannya di rumah, di kantor, dimana saja adalah untuk Tuhannya. Maka hidupkanlah iman. Karena iman akan menekan tombol ‘ON’ pada generator pembangkit antusiasme yang memberi energy, dan menerangi jalan hidup Anda.
Tidak ada orang antusias yang malas. Tidak ada orang antusias yang lemas. Tidak ada orang antusias yang membiarkan hidupnya terombang-ambing oleh faktor luar dan lingkungan yang melemahkannya. Orang-orang antusias adalah mereka yang bersedia mengambil tanggungjawab pribadi. Mencurahkan seluruh energy untuk menuntaskan tugas-tugasnya. Dan memastikan bahwa hasil karyanya berkualitas tinggi, dan berkelas. Begitulah sifat orang-orang antusias

Sumbernya : http://menujuhijau.blogspot.com/2011/06/menjaga-agar-antusiasme-kerja-tetap.html

Google Scanner Tool "Alat canggih dari Google yang dapat Men-Scan semuanya

Tidak tahu berapa banyak kebenaran dalam foto-foto ini. Ini adalah penemuan hebat


Seperti cara ini, bila Anda dapat melihat bangunan, alat itu akan memberikan hasil pencarian citra yang tepat di tempat.


Pilih sebuah gedung dan menyentuh lantai dan ia memberitahu Anda rincian lebih lanjut dari bangunan. Anda dapat menggunakannya bila Anda ingin tahu model mobil, nama serangga, jenis makanan apa yang disajikan di restoran dan berapa banyak, yang membangun sebuah jembatan, dll


sehingga Anda dapat menggunakan cara ini bila Anda ingin memeriksa arti kata di surat kabar, buku, majalah, dll. Anda dapat menggunakan kamus, wikipedia, kamus dan hal lain yang tersedia di web. Apa pendapat Anda?


Bekerja dalam gedung, bandara, stasiun


Otomatis terjemahan dari bahasa Latin ke Bahasa Inggris.



Cari kata kunci: Berguna bila Anda ingin mengetahui suatu kata dari banyak teks dalam surat kabar / buku



Sumbernya : http://menujuhijau.blogspot.com/2011/06/alat-canggih-buatan-google-semua-bisa.html

IMPLEMENTASI AIR, SANITASI DAN HYGIENIS

MAKALAH

IMPLEMENTASI AIR, SANITASI DAN HYGIENIS
(WATER, SANITATION AND HYGIENE IMPLEMENTATION)

Dipersiapkan Oleh :
Adhifatra Agussalim
Branch Director PT. Rajawali Primatirta Indonesia – Banda Aceh

Disampaikan Pada :
Training Usaha Kesehatan Dayah (UKD) 2011
Banda Aceh

Paradigma

Krisis lingkungan hidup yang terjadi saat ini sebenarnya bersumber pada kesalahan fundamentalis-filosofis dalam pemahaman manusia terhadap dirinya, alam, dan tempat manusia dalam keseluruhan ekosistem. Kesalahan itu menyebabkan kesalahan pola perilaku manusia, terutama dalam berhubungan dengan alam sekitarnya.
Aktivitas produksi dan perilaku konsumtif manusia melahirkan sikap dan perilaku yang sangat eksploitatif. Di samping itu, paham materialisme, kapitalisme, dan pragmatisme dengan kendaraan sains dan teknologi telah ikut mempercepat dan memperburuk kerusakan lingkungan.
Upaya untuk penyelamatan lingkungan telah banyak dilakukan baik melalui penyadaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholders), upaya pembuatan peraturan, kesepakatan nasional dan internasional, undang-undang maupun melalui penegakan hukum. Penyelamatan melalui pemanfaatan sains dan teknologi serta program-program teknis lain juga telah banyak dilakukan.
Islam mempunyai konsep yang sangat jelas tentang pentingnya konservasi, penyelamatan, dan pelestarian lingkungan. Konsep Islam tentang lingkungan ini ternyata sebagian telah diadopsi dan menjadi prinsip ekologi yang dikembangkan oleh para ilmuwan lingkungan. Prinsip-prinsip ekologi tersebut telah pula dituangkan dalam bentuk beberapa kesepakatan dan konvensi dunia yang berkaitan dengan lingkungan. Akan tetapi, konsep Islam yang sangat jelas tersebut belum dimanfaatkan secara nyata dan optimal.
Maka, harus segera dilakukan penggalian secara komprehensif tentang konsep Islam yang berkaitan dengan lingkungan serta implementasi dan revitalisasinya. Konsep Islam ini kemudian bisa digunakan sebagai dasar pijakan (moral dan spiritual) dalam upaya penyelamatan lingkungan atau bisa disebut sebagai “theologi lingkungan”. Sains dan teknologi saja tidak cukup dalam upaya penyelamatan lingkungan yang sudah sangat parah dan mengancam eksistensi dan fungsi planet bumi ini. Permasalahan lingkungan bukan hanya masalah ekologi semata, tetapi menyangkut teologi.
Pengertian “theologi” dalam konteks ini adalah cara “menghadirkan” dalam setiap aspek kegiatan manusia. Dalam bahasa lain, teologi dapat dimaknai sebagai konsep berpikir dan bertindak yang dihubungkan dengan “Yang Ghaib” yang menciptakan sekaligus mengatur manusia dan alam. Jadi, terdapat tiga pusat perhatian (komponen) bahasan yakni Tuhan, manusia, dan alam, yang ketiganya mempunyai kesatuan hubungan fungsi dan kedudukan. Jadi, teologi hubungan antara manusia dan alam dengan Tuhan adalah “konsep berpikir dan bertindak tentang lingkungan hidup yang mengintegrasikan aspek fisik (alam termasuk hewan dan tumbuhan), manusia dan Tuhan”
Realitas alam ini tidak diciptakan dengan ketidaksengajaan (kebetulan atau main-main) sebagaimana pandangan beberapa saintis barat, tetapi dengan rencana yang benar al-Haq (Q.S. Al-An’am: 73; Shaad: 27; Al-Dukhaan: 38-39). Oleh karena itu, menurut perspektif Islam, alam mempunyai eksistensi riil, objektif, serta bekerja sesuai dengan hukum yang berlaku tetap (qodar). Pandangan Islam tidak sebagaimana pandangan aliran idealis yang menyatakan bahwa alam adalah semu dan maya.
Pandangan Islam tentang alam (lingkungan hidup) bersifat menyatu (holistik) dan saling berhubungan yang komponennya adalah Sang Pencipta alam dan makhluk hidup (termasuk manusia). Dalam Islam, manusia sebagai makhluk dan hamba Tuhan, sekaligus sebagai wakil (khalifah) Tuhan di muka bumi (Q.S. Al-An’am: 165). Manusia mempunyai tugas untuk mengabdi, menghamba (beribadah) kepada Sang Pencipta (Al-Khalik). Tauhid merupakan sumber nilai sekaligus etika yang pertama dan utama dalam teologi pengelolaan lingkungan.
Asas keseimbangan dan kesatuan ekosistem hingga saat ini masih banyak digunakan oleh para ilmuwan dan praktisi lingkungan dalam kegiatan pengelolaan lingkungan. Asas tersebut juga telah digunakan sebagai landasan moral untuk semua aktivitas manusia yang berkaitan dengan lingkungannya. Akan tetapi, asas keseimbangan dan kesatuan tersebut masih terbatas pada dimensi fisik dan duniawiah dan belum atau tidak dikaitkan dengan dimensi supranatural dan spiritual terutama dengan konsep penciptaan alam. Jadi, terdapat keterputusan hubungan antara alam sebagai suatu realitas dan realitas yang lain yakni yang menciptakan alam. Dengan kata lain, nilai spiritualitas dari asas tersebut tidak terlihat.
Islam merupakan agama yang sangat memerhatikan tentang lingkungan dan keberlanjutan kehidupan di dunia. Banyak ayat Alquran dan hadis yang menjelaskan, menganjurkan bahkan mewajibkan setiap manusia untuk menjaga kelangsungan kehidupannya dan kehidupan makhluk lain dibumi. Konsep yang berkaitan dengan penyelamatan dan konservasi lingkungan (alam) menyatu tak terpisahkan dengan konsep keesaan Tuhan (tauhid), syariah, dan akhlak.
Setiap tindakan atau perilaku manusia yang berhubungan dengan orang lain atau makhluk lain atau lingkungan hidupnya harus dilandasi keyakinan tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT. yang mutlak. Manusia juga harus bertanggung jawab kepada-Nya untuk semua tindakan yang dilakukannya. Hal ini juga menyiratkan bahwa pengesaan Tuhan merupakan satu-satunya sumber nilai dalam etika. Bagi seorang Muslim, tauhid seharusnya masuk ke seluruh aspek kehidupan dan perilakunya. Dengan kata lain, tauhid merupakan sumber etika pribadi dan kelompok, etika sosial, ekonomi dan politik, termasuk etika dalam mengembangkan sains dan teknologi.
Di dalam ajaran Islam, dikenal juga dengan konsep yang berkaitan dengan penciptaan manusia dan alam semesta yakni konsep Khilafah dan Amanah. Konsep khilafah menyatakan bahwa manusia telah dipilih oleh Allah di muka bumi ini (khalifatullah fil’ardh). Sebagai wakil Allah, manusia wajib untuk bisa merepresentasikan dirinya sesuai dengan sifat-sifat Allah. Salah satu sifat Allah tentang alam adalah sebagai pemelihara atau penjaga alam (rabbul’alamin). Jadi sebagai wakil (khalifah) Allah di muka bumi, manusia harus aktif dan bertanggung jawab untuk menjaga bumi. Artinya, menjaga keberlangsungan fungsi bumi sebagai tempat kehidupan makhluk Allah termasuk manusia sekaligus menjaga keberlanjutan kehidupannya.
Manusia mempunyai hak atau diperbolehkan untuk memanfaatkan apa-apa yang ada di muka bumi (sumber daya alam) yang tidak melampaui batas atau berlebihan (Al-An’am: 141-142).
Manusia baik secara individu maupun kelompok tidak mempunyai hak mutlak untuk menguasai sumber daya alam yang bersangkutan istilah “penaklukan” atau “penguasaan” alam seperti yang dipelopori oleh pandangan barat yang sekuler dan materialistik tidak dikenal dalam Islam. Islam menegaskan bahwa yang berhak menguasai dan mengatur alam adalah Yang Maha Pencipta dan Maha Mengatur yakni Rabbul Alamin. Hak penguasaannya tetap ada pada Tuhan Pencipta. Manusia wajib menjaga kepercayaan atau amanah yang telah diberikan oleh Allah tersebut. Dalam konteks ini, alam terutama bumi tempat tinggal manusia merupakan arena uji bagi manusia. Agar manusia bisa berhasil dalam ujiannya, ia harus bisa membaca “tanda-tanda” atau” ayat-ayat” alam yang ditujukan oleh Sang Maha Pengatur Alam. Salah satu agar manusia mampu membaca ayat-ayat Tuhan, manusia harus mempunyai pengetahuan dan ilmu.
Lingkungan alam ini oleh Islam dikontrol oleh dua konsep (instrumen) yakni halal dan haram. Halal bermakna segala sesuatu yang baik, menguntungkan, menenteramkan hati, atau yang berakibat baik bagi seseorang, masyarakat maupun lingkungan. Sebaliknya segala sesuatu yang jelek, membahayakan atau merusak seseorang, masyarakat dan lingkungan adalah haram. Jika konsep tauhid, khilafah, amanah, halal, dan haram ini kemudian digabungkan dengan konsep keadilan, keseimbangan, keselarasan, dan kemaslahatan maka terbangunlah suatu kerangka yang lengkap dan komprehensif tentang etika lingkungan dalam perspektif Islam.
Konsep etika lingkungan tersebut mengandung makna, penghargaan yang sangat tinggi terhadap alam, penghormatan terhadap saling keterkaitan setiap komponen dan aspek kehidupan, pengakuan terhadap kesatuan penciptaan dan persaudaraan semua makhluk serta menunjukkan bahwa etika (akhlak) harus menjadi landasan setiap perilaku dan penalaran manusia. Kelima pilar etika lingkungan tersebut sebenarnya juga merupakan pilar syariah Islam. Syariah yang bermakna lain as-sirath adalah sebuah “jalan” yang merupakan konsekuensi dari persaksian (syahadah) tentang keesaan Tuhan.

Pendahuluan
Hampir lima puluh persen dari populasi negara berkembang - 2,5 miliar orang - memiliki fasilitas sanitasi, dan lebih dari 884.000.000 orang masih menggunakan sumber air minum yang tidak aman. Akses yang tidak memadai terhadap air bersih dan layanan sanitasi, ditambah dengan praktek-praktek hygienis yang buruk, membunuh ribuan anak-anak setiap hari, dan menyebabkan kemiskinan dan berkurang kesempatan untuk ribuan lebih anak – anak dalam melanjutkan hidup.
Kurangnya air, sanitasi dan hygienis banyak berakibat serius lainnya. Anak - anak dan khususnya anak perempuan menyangkut hak mereka untuk pendidikan karena sekolah mereka tidak memiliki fasilitas sanitasi yang layak. Perempuan dipaksa untuk menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk mengambil air. Petani miskin dan penerima upah menjadi kurang produktif karena sakit, sistem kesehatan kewalahan dan perekonomian nasional yang lesu. Tanpa air, sanitasi dan higienis, pembangunan berkelanjutan adalah sangat mustahil untuk tetap dilanjutkan.

Air, Sanitasi dan Hygienis
Sanitasi yang buruk, air yang tidak aman dan praktek-praktek higienis mengakibatkan jutaan anak-anak di negara berkembang untuk menderita sia-sia dari penyakit. Air dan penyakit terkait sanitasi, meskipun sudah dicegah, tetap menjadi salah satu masalah kesehatan anak yang paling signifikan di seluruh dunia. Diare adalah yang penyakit yang paling serius dari sektor ini, yang mengakibatkan meninggalnya 5.000 anak sehari. Anak-anak di negara-negara berkembang biasanya memiliki 4-5 kali diare untuk tiap tahunnya. Dengan melemahnya anak-anak, yang disebabkan oleh diare, tingkat kematian meningkat dari penyakit oportunistik lainnya, termasuk ISPA (infeksi saluran pernapasan akut). ISPA dan diare bersama yang menyebabkan dua-pertiga dari semua kematian anak di seluruh dunia. Jutaan anak-anak lain yang dibuat sakit, lemah ataupun tidak berdaya yang disebbakan oleh penyakit air dan sanitasi, terkait lainnya dan infeksi termasuk kolera, malaria, trachoma, schistosomiasis, infestasi cacing dan penyakit cacing guinea. Dan semakin banyak negara, polusi alam atau sumber air buatan manusia dengan kontaminan berbahaya mengancam jutaan orang di dunia.

ASH dan pendidikan.
Persentase yang tinggi dari anak-anak menderita infeksi usus yang disebabkan oleh parasit sebagai akibat dari kebersihan yang buruk dan sanitasi yang tidak memadai. Parasit mengkonsumsi nutrisi, memperburuk gizi buruk, menghambat perkembangan fisik anak-anak dan mengakibatkan kehadiran sekolah yang buruk dan kinerja. tugas-tugas rumah tangga, seperti mengambil air, terus banyak gadis keluar dari sekolah. Selain itu, kurangnya sanitasi terpisah dan layak dan fasilitas cuci di sekolah-sekolah tidak mendorong anak perempuan dari waktu menghadiri sekolah penuh dan pasukan beberapa putus. Mayoritas dari 121 juta anak usia sekolah tidak di sekolah adalah anak perempuan.

ASH dan pengembangan
kurangnya air dan sanitasi yang tepat dengan biaya ekonomi yang berat dalam hal pengeluaran kesehatan, hilangnya produktivitas dan pengalihan tenaga kerja. Jika setiap orang di dunia memiliki akses ke air bersih dan layanan sanitasi, penurunan penyakit diare saja akan menyelamatkan biaya pengobatan di sektor kesehatan sebesar Rp. 1.136 Triliun. Ketika potensi keuntungan ekonomi penyediaan air bersih, murah dan fasilitas sanitasi yang ditambahkan bersama-sama, negara berkembang dapat menyimpan sebanyak Rp. 2.576 Triliun per tahunnya.

Satu tujuan
Tujuan keseluruhan dari bidang air, sanitasi dan kebersihan (ASH) adalah untuk memberikan kontribusi bagi perwujudan hak-hak anak khusunya serta manusia pada umumnya untuk kelangsungan hidup dan pembangunan melalui promosi sektor tersebut dan dukungan untuk program-program nasional yang meningkatkan akses yang adil dan berkelanjutan untuk, dan menggunakan dari, air bersih dan layanan sanitasi dasar, dan meningkatkan kebersihan promosikan.
Target 1 : Menurunkan, pada tahun 2015, proporsi penduduk tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar (MDG Target 10)
Target 2 : Memastikan bahwa semua sekolah memiliki air yang memadai dan fasilitas sanitasi, dan program pendidikan kebersihan.
Tiga paket dukungan untuk kegiatan implementasi Air, Sanitasi dan Hygienis.
1) Di negara-negara prioritas: dirancang untuk mengarah kepada tercapainya Sasaran 1 dan Target 2 di negara-negara prioritas (negara dengan kematian anak yang tinggi dan air rendah dan cakupan sanitasi).
2) Dalam keadaan darurat: akan diterapkan berdasarkan kebutuhan di negara dan daerah-daerah dimana intervensi ASH mendesak yang diperlukan untuk mencegah kematian dan penderitaan anak-anak, dan melindungi hak-hak mereka.
3) Di semua negara: akan disediakan di semua negara
Program pengembangan komprehensih untuk negara-negara prioritas :
1. Mempromosikan kerangka pemrograman seimbang nasional ASH:
akan mendorong pendekatan tiga pilar termasuk penyediaan air dan layanan sanitasi yang dilengkapi dengan promosi perilaku hygienis ditingkatkan dan didukung oleh lingkungan yang memungkinkan.
2. Pendekatan Lintas Pendukung:
Maksimum kelangsungan hidup dan manfaat perkembangan anak dapat direalisasikan pada saat program air, sanitasi dan higienis dikoordinasikan atau diintegrasikan dengan program sektoral lainnya termasuk pendidikan, kesehatan dan gizi.
3. Menyediakan dukungan berkesinambungan untuk skala program-program ASH yang berkelanjutan:
Target akan dipenuhi hanya ketika program layanan nasional pengiriman secara signifikan ditingkatkan, dan akan memprioritaskan kegiatan pendukung yang berkontribusi untuk mencapai tujuan ini. Namun, peningkatan cakupan tanpa keberlanjutan peningkatan tidak benar, dan Pemerintah sebaiknya secara aktif akan berusaha untuk mengidentifikasi dan mempromosikan model untuk meningkatkan kesinambungan layanan ASH.
4. Mendukung manajemen komunitas melalui proses desentralisasi yang efektif:
Pemerintah sebaiknya mendukung langkah-langkah yang membantu menciptakan lembaga-lembaga yang kuat di tingkat menengah (baik di Kota, Kabupaten, maupun Provinsi), karena mereka sangat penting untuk masyarakat mendukung penyediaan layanan yang dikelola, yang pada gilirannya penting untuk yang berkelanjutan skala dari cakupan ASH.
5. Mempromosikan pasokan air yang aman dan berkelanjutan melalui perbaikan pengelolaan sumber daya air:
Pemerintah dan mitra-mitranya di sektor ASH memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan dan melaksanakan langkah-langkah untuk melindungi sumber daya air tawar.

6. Berfokus pada sanitasi, kualitas air dan kebersihan di tingkat rumah tangga:
Ada bukti bahwa peningkatan fokus yang lebih besar pada tingkat rumah tangga meningkatkan keefektifan antara program sektoral, terutama di bidang sanitasi, kualitas air dan promosi kebersihan. Pemerintah akan terus mempromosikan terjangkau, kakus rumah tangga yang aman, pengembangan teknologi di bidang pengolahan air rumah tangga, dan program yang berusaha meningkatkan praktek kebersihan rumah tangga.
7. Mengatasi hak anak untuk kesehatan dan pendidikan melalui penyediaan ASH di sekolah:
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa semua anak memiliki akses terhadap air yang berkualitas tinggi dan layanan sanitasi di sekolah, dan manfaat pendidikan kebersihan. ASH kegiatan berbasis sekolah merupakan kesempatan untuk secara langsung menjawab hak anak baik pendidikan dan kesehatan.
Link ke kesehatan, pendidikan dan pengembangan

Pentingnya Hygienis
Akses ke air bersih dan fasilitas sanitasi tidak, dengan sendirinya, harus mengarah pada peningkatan kesehatan. Sekarang ada bukti jelas yang menunjukkan pentingnya perilaku higienis, khususnya cuci tangan dengan sabun pada saat-saat yang kritis: setelah buang air besar dan sebelum makan atau menyiapkan makanan. Cuci tangan dengan sabun secara signifikan dapat mengurangi timbulnya diare, yang merupakan penyebab kedua kematian di antara anak-anak di bawah lima tahun. Pada kenyataannya, studi terbaru menunjukkan bahwa secara teratur cuci tangan dengan sabun pada saat-saat kritis dapat mengurangi jumlah pertarungan diare hampir 50 persen. Praktik cuci tangan yang baik juga telah terbukti mengurangi kejadian penyakit lain, terutama pneumonia, trachoma, kudis, kulit dan mata infeksi dan penyakit diare terkait seperti kolera dan disentri. Promosi cuci tangan dengan sabun juga merupakan strategi kunci untuk mengendalikan penyebaran flu burung.
Kunci untuk meningkatkan praktik cuci tangan dengan sabun adalah untuk mempromosikan perubahan perilaku melalui motivasi, informasi dan pendidikan. Ada berbagai cara untuk melakukan ini termasuk kampanye media nasional, teknik pendidikan, pelajaran kebersihan untuk anak-anak di sekolah dan dorongan anak-anak untuk menunjukkan kebersihan yang baik untuk keluarga dan masyarakat. Hal ini juga benar bahwa tanpa air tidak ada kebersihan. Penelitian menunjukkan bahwa air kurang tersedia, semakin kecil kemungkinan bahwa kebersihan baik akan dipraktekkan di rumah tangga.
Tujuan keseluruhan di sektor air dan sanitasi adalah untuk mempromosikan kelangsungan hidup, perlindungan dan perkembangan anak, dan untuk mempromosikan perubahan perilaku penting untuk menyadari manfaat dari pelayanan air dan sanitasi.
Tujuan ini dan lainnya tidak dapat dipenuhi tanpa partisipasi penuh dari perempuan. Di sebagian besar dunia, perempuan dan anak perempuan secara tradisional bertanggung jawab untuk suplai air rumah tangga dan sanitasi, dan memelihara lingkungan rumah higienis. Sebagai manajer di tingkat rumah tangga, wanita juga memiliki saham lebih tinggi pada perbaikan pelayanan air dan sanitasi dan fasilitas mempertahankan. Perempuan dan anak perempuan menanggung beban mengambil air - dan sebagai akibatnya kehilangan kesempatan untuk pendidikan, kegiatan produktif atau waktu luang.
Perempuan menanggung beban: waktu yang dihabiskan mengambil air di Afrika (MICS dan survei DHS dari 18 negara Afrika pada tahun 2005 dan 2006), Perempuan dan anak perempuan juga membayar harga terberat untuk sanitasi yang buruk. Ada banyak alasan, di luar dampak kesehatan sanitasi yang tidak memadai, mengapa ini adalah masalah prioritas bagi perempuan dan anak perempuan:

a. Kebebasan dari penjara oleh siang hari
Dalam banyak kebudayaan, waktu hanya tersedia untuk wanita atau anak perempuan untuk buang air besar, jika mereka tidak memiliki jamban, adalah setelah gelap. Terlepas dari ketidaknyamanan yang disebabkan karena menunggu dalam waktu lama, ini dapat menyebabkan penyakit yang serius. Dan ada juga risiko pelecehan dan kekerasan selama waktu-malam berjalan ke dan dari ladang hanya untuk buang air besar (BAB).
b. Tingkat kehadiran di Sekolah
Kurangnya sanitasi yang aman, terpisah, privasi dan fasilitas mencuci (wastafel) di sekolah merupakan salah satu faktor utama yang mengurangi perempuan datang ke sekolah, terutama ketika menstruasi.
c. Mengurangi beban dalam merawat orang sakit
Kesehatan dan kehidupan lebih dari separuh anak-anak di dunia selalu terancam oleh bahaya lingkungan mereka sakit melalui kontak dengan kotoran di lingkungan mereka. Merawat anak yang sakit menambah beban kerja sudah berat perempuan dan anak perempuan.
d. Melindungi ibu hamil dari penyakit
Sekitar 44 juta perempuan hamil mengalami infeksi cacing tambang sanitasi-terkait yang menimbulkan beban kesehatan yang cukup besar dalam masyarakat berkembang.

Alasan kenapa kita harus peduli dan mengetahui permasalahan terhadap Air, Sanitasi dan Hygienis adalah sebagai tanggapan atas kekeringan parah yang terkena ratusan desa di India utara pada tahun 1966. Sejak itu, lebih dari 90 negara di seluruh dunia meningkatkan mempromosikan akses ke air bersih dan sanitasi dan kesadaran kebersihan. Selama bertahun-tahun, program Air, Sanitasi dan Higienis yang dimulai dengan penekanan pada rig seperti 'perangkat keras' pengeboran air dan pompa tangan telah berevolusi ke arah konsentrasi yang lebih besar pada sanitasi dan pada 'perangkat lunak' untuk mendukung pengembangan kebijakan, membangun kapasitas lembaga dan meningkatkan kesadaran tentang kebersihan. Dengan menggunakan pendekatan berbasis hak asasi manusia (HAM) dan bekerja dalam kemitraan dengan masyarakat khususnya perempuan dan anak dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan air dan sistem sanitasi. Pemerintah dan mitra lainnya untuk menciptakan kondisi untuk perubahan - atau memungkinkan lingkungan - untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan semua program dibidang air, sanitasi dan higienis.
Bekerja secara langsung dengan organisasi berbasis masyarakat dan masyarakat dan keluarga sendiri, Pemerintah juga sepatutnya membantu untuk memastikan bahwa rumah tangga yang memiliki akses ke pasokan air bersih dan aman, dan fasilitas sanitasi yang aman dan nyaman. Melalui promosi kebersihan - dan terutama promosi cuci tangan dengan sabun untuk memaksimalkan manfaat kesehatan, dengan fokus secara khusus pada pertumbuhan, kelangsungan hidup dan perkembangan anak-anak muda. Untuk membuat sekolah sehat dan lebih menarik bagi anak-anak, khususnya bagi perempuan, melalui program Air, Sanitasi dan Hygienis disekolah – sekolah maupun madrasah. Anak-anak sehat adalah pembelajar yang lebih efektif, dan anak perempuan yang menghabiskan waktu dalam mengambil air memiliki lebih banyak waktu untuk sekolah. Membantu membangun fasilitas sanitasi yang terpisah serta layak di sekolah dapat mengurangi angka putus sekolah, terutama di kalangan perempuan. Dan promosi kebersihan di sekolah menciptakan kondisi di mana anak-anak itu sendiri adalah agen perubahan dalam keluarga dan masyarakat dimasa yang akan datang.
Sementara keuntungan dibuat dalam cakupan sanitasi selama 15 tahun terakhir, beberapa daerah dan negara tidak di jalur untuk memenuhi target sanitasi MDG pada tahun 2015. Sekarang jelas bahwa pendekatan baru yang diperlukan untuk secara berkelanjutan meningkatkan tingkat cakupan. Hampir semua sektor semakin menekankan dibidang sanitasi, mengembangkan program sendiri dengan dukungan dari negara-negara di seluruh dunia dan juga melakukan advokasi untuk meningkatkan fokus pada sanitasi oleh pemerintah dan mitra pendanaan. Fokus dukungan adalah untuk membantu mengembangkan model pemrograman yang lebih baik dan untuk memberikan dukungan kepada mitra pemerintah untuk mengambil model yang sukses. Pendekatan ini melibatkan kerja signifikan pada tingkat lapangan sementara pemerintah dan stakeholder lainnya di tingkat nasional. Kita juga seharusnya aktif dalam pengembangan teknologi sanitasi yang baik: dengan mengembangkan dan mempromosikan kakus (WC) dan toilet yang terjangkau, tetapi juga memenuhi kriteria untuk keamanan, efektivitas, keberlanjutan, dampak lingkungan dan nyaman bagi anak - anak.
Pendekatan berbasis komunitas baru untuk promosi sanitasi menunjukkan janji yang patut dipertimbangkan di beberapa negara. Alih-alih berfokus pada konstruksi jamban, pendekatan ini menekankan penghapusan buang air besar terbuka di masyarakat. Masyarakat didorong untuk melakukan analisis pola buang air besar dan ancaman yang ada, dan menggunakan sumber daya lokal untuk membangun jamban murah rumah tangga dan akhirnya menghilangkan praktek buang air besar terbuka.
Pendekatan ini telah berhasil terutama di Kamboja, Zambia dan negara-negara lain (di mana pendekatan ini disebut sanitasi total berbasis masyarakat. Di India, di mana pendekatan - sanitasi total disebut sedang diterapkan pada skala-besar, target MDGs untuk sanitasi kemungkinan akan terpenuhi dan terlampaui. Model ini juga sedang diperkenalkan dengan hasil yang sukses di Bolivia, Ethiopia, Indonesia, Nigeria dan negara-negara lain.
Menyadari dampak sanitasi pada kesehatan, lingkungan, pengurangan kemiskinan dan pembangunan ekonomi dan sosial, PBB telah menyatakan tahun 2008 sebagai Tahun Sanitasi Internasional (TSI). Inisiatif TSI akan menyoroti keseriusan krisis sanitasi global dan upaya kick-start untuk mempercepat kemajuan untuk mencapai Millenium Development Goal (MDG) target mengurangi separuh, pada tahun 2015, proporsi penduduk dunia tidak memiliki akses terhadap sanitasi dasar
TSI berfokus pada lima pesan kunci yang menggarisbawahi baik manfaat sanitasi yang baik dan kebutuhan untuk tindakan:
1. Sanitasi sangat penting bagi kesehatan manusia.
Sanitasi dan hygienis yang buruk menyebabkan kematian dan penularan penyakit.
2. Sanitasi menghasilkan manfaat ekonomi.
Peningkatan sanitasi memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan.
3. Sanitasi berkontribusi terhadap martabat dan pembangunan sosial.
Sanitasi meningkatkan martabat, privasi dan keamanan, terutama bagi wanita dan anak perempuan.
4. Sanitasi membantu lingkungan.
Peningkatan pembuangan limbah manusia melindungi kualitas sumber air minum dan meningkatkan lingkungan masyarakat.
5. Peningkatan dan pencapaian Sanitasi.
Bekerja sama, rumah tangga, masyarakat, pemerintah, dukungan lembaga-lembaga, masyarakat sipil dan sektor swasta memiliki sumber daya, teknologi dan pengetahuan untuk mencapai target sanitasi.

Pada tingkat negara, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk dapat mengembangkan roadmap TSI (seperti yang di Nigeria) serta meningkatkan kesadaran masyarakat dan advokasi untuk dana tambahan bagi program nasional. Akhirnya, dengan menggunakan jaringan luas program ASH, pemerintah membantu mengembangkan blok bangunan penting untuk mempercepat kemajuan termasuk dukungan bagi penciptaan kebijakan yang memungkinkan dan lingkungan kelembagaan, pengembangan strategi baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan - yang paling penting semua - mempromosikan perubahan perilaku untuk menjamin keberlanjutan program sanitasi selama bertahun-tahun yang akan datang.

Promosi Higienis
Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi menyebabkan sehat keluarga dan masyarakat. Namun, ketika orang juga termotivasi untuk praktik kebersihan yang baik - terutama cuci tangan dengan sabun - manfaat kesehatan secara signifikan meningkat. Karena bukti-bukti tentang pentingnya cuci tangan dengan sabun jelas,
Program Pemerintah kerjasama dengan Pihak Swasta membantu mempromosikan mencuci tangan dan perubahan perilaku kebersihan oleh:
■ Advokasi untuk peningkatan dana untuk kegiatan kebersihan dan masuknya kebersihan dalam kebijakan sektoral dan strategi;
■ Mendukung kampanye cuci tangan secara nasional dan lokal;
■ Merekrut pembuat keputusan tinggi dan selebriti sebagai pendukung dan model/agen bagi promosi cuci tangan;
■ Termasuk komponen higienis yang kuat dalam program di lapangan
■ Memastikan bahwa mencuci tangan dan hygienis merupakan komponen dari program tanggap darurat;
■ Strategi mengembangkan dan alat untuk mendorong promosi cuci tangan dengan kesehatan masyarakat dan para pekerja diluar ruangan;
■ Promosi kebersihan di sekolah dan mendorong pemberdayaan anak-anak sebagai agen perubahan dalam keluarga mereka dan masyarakat.

Pendidikan dan komunikasi adalah komponen penting dari program promosi kebersihan. Semua orang memiliki hak untuk mengetahui tentang hubungan antara air, sanitasi, hygienis dan kesehatan diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Namun, pendidikan saja tidak selalu mengakibatkan terjadinya praktek tersebut ditingkatkan. Mengetahui tentang penyebab penyakit dapat juga membantu, tetapi praktik kebersihan baru mungkin terlalu asing, terlalu sulit, atau mengambil terlalu banyak waktu, terutama bagi masyarakat miskin. Mempromosikan perubahan perilaku adalah suatu proses bertahap yang melibatkan bekerja sama dengan masyarakat, mempelajari keyakinan yang sudah ada, mendefinisikan strategi motivasi, merancang alat komunikasi yang tepat dan akhirnya mendorong langkah-langkah praktis menuju praktik yang positif. Masyarakat harus sepenuhnya terlibat dalam proses pada semua tahap menggunakan proses partisipatif, dan perhatian khusus harus diberikan untuk membangun pengetahuan lokal dan mempromosikan praktek-praktek tradisional yang ada positif. Perubahan Perilaku diperlukan tidak hanya di tingkat masyarakat, tapi di antara para pembuat keputusan juga. Semua stakeholder dari politisi dan pejabat pemerintah untuk para pekerja lapangan dan masyarakat itu sendiri harus didorong untuk menyadari pentingnya kebersihan.

Kualitas Air
Kualitas air adalah berkembangnya kekhawatiran di seluruh dunia berkembang. sumber air minum berada di bawah ancaman meningkat dari kontaminasi, dengan konsekuensi yang luas bagi kesehatan anak-anak dan untuk pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat dan bangsa.Memburuknya kualitas air mengancam keuntungan global dibuat dalam meningkatkan akses terhadap air minum. Dari tahun 1990 hingga 2006, lebih dari 1,6 miliar orang memperoleh akses ke sumber air yang diperbaiki, namun tidak semua sumber baru tentu aman. penanganan yang tidak aman dan masalah dalam penyimpanan air. Air diambil dari sumber yang aman mungkin terkontaminasi pada saat penyimpanan dan pada akhirnya dikonsumsi di rumah tangga.
Kontaminasi kimia dari pasokan air - baik yang terjadi secara alami dan dari pencemaran - adalah masalah yang sangat serius. Arsenik dan fluoride saja mengancam kesehatan ratusan juta orang. Tapi yang lebih serius masih adalah kontaminasi mikrobiologi dari pasokan air minum, terutama dari kotoran manusia. kontaminasi tinja air minum merupakan penyumbang utama terhadap penyakit diare, yang membunuh jutaan anak setiap tahun. Sebagai populasi, polusi dan meningkatkan degradasi lingkungan, sehingga akan kontaminasi mikrobiologi kimia dan pasokan air.

Sanitasi dan cuci tangan
Cara terbaik untuk mengatasi kontaminasi feses pada air minum adalah dengan mencegah hal itu terjadi di tempat pertama. dibangun kakus yang digunakan secara teratur mencegah kontaminasi pasokan air. Melakukan cuci tangan setelah buang air besar secara berkelanjutan dan sebelum memegang air (atau makanan) untuk meminimalkan resiko bahwa air yang digunakan dan disimpan di rumah tidak terkontaminasi dengan tangan kotor. Untuk alasan ini, maka perlu ditekankan promosi sanitasi dan hygienis sebagai garis pertahanan pertama untuk melindungi air minum dari kontaminasi tinja.

Pengawasan kualitas air
Seperti masalah kualitas air menjadi lebih serius dan luas, pemantauan kualitas air menjadi komponen yang lebih penting dari upaya nasional dalam sektor ini. Upaya ini dapat dilengkapi dengan sistem survey di tingkat masyarakat, di mana orang diberdayakan dengan pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk memantau kualitas sumber air mereka sendiri.

Pengolahan air rumah tangga dan penyimpanan yang aman
Ada bukti yang menunjukkan bahwa pengolahan air di lingkungan rumah tangga bersamaan dengan penyimpanan air bersih dan penanganan secara signifikan untuk meningkatkan kualitas air dari pengaruh mikroba dan memiliki dampak yang lebih besar terhadap diare daripada yang diperkirakan sebelumnya. Menyadari hal ini. Kegiatan meliputi promosi penyimpanan air yang aman dan praktek penanganan dan pengolahan air rumah tangga. Pemerintah juga diharapkan terlibat langsung dalam pengembangan teknologi tepat guna untuk pengolahan air rumah tangga

Arsenik dan fluoride
Selama lebih dari satu dekade, Pemerintah telah bekerja erat dengan pemerintah dan mitra-mitra lainnya di negara-negara di mana fluoride dan arsen adalah masalah serius, termasuk Banglades, India, Cina, Vietnam dan di tempat lain. Pemerintah mendukung inisiatif program pengujian dan pemetaan, mengembangkan sistem pemantauan kualitas air meningkat, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah ini, membantu orang menemukan alternatif sumber air yang aman, dan mempromosikan filter dan teknologi lainnya yang membantu orang untuk dapat mengolah air secara mandiri

Manajemen Air Tawar
Dalam kasus arsen dan fluoride, sebagian besar masalah kesehatan disebabkan oleh bentuk-bentuk yang terjadi secara alami dari kontaminan. Peningkatan jumlah masalah kualitas air, bagaimanapun, berasal dari polusi buatan manusia dan degradasi lingkungan umum. membantu untuk memperkuat perlindungan air nasional dan sistem konservasi. Melalui proyek-proyek lapangan, Pemerintah mendukung langkah-langkah untuk mempromosikan pengelolaan sumber daya air masyarakat lokal dan manajemen mikro-Daerah Aliran Sungai (DAS).

Air Bersih
Air merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi kehidupan. Tanpa itu manusia tidak bisa bertahan selama lebih dari beberapa hari. Allah telah membuat segala sesuatu yang hidup tergantung pada air bagi keberadaannya. Ini merupakan dua pertiga dari materi sel tubuh dan 90% dari semua cairan tubuh, termasuk darah serta cairan getah bening dan tulang belakang. Hal ini diperlukan untuk semua proses biologis, yang tidak memiliki tempat tanpa tubuh. Selain itu, kontribusi dengan peraturan suhu tubuh melalui keringat.
Setiap hari, tubuh mengeluarkannya 2-3 liter air: 1,4 liter melalui ginjal, sekitar 0,8 dari satu liter melalui kulit, dari 0,8 liter melalui paru-paru dan jumlah yang sangat kecil melalui usus. Kerugian ini dikompensasikan dengan asupan cairan dalam makanan dan minuman.
Air juga penting untuk wudhu, mandi dan kebersihan pribadi: Dialah yang menurunkan hujan ke atas kamu dari surga yang dapat digunakan untuk memurnikan Anda (8:11). Air juga diperlukan untuk membersihkan rumah seseorang dan barang pribadi, serta untuk kebersihan umum. Hal ini diperlukan untuk industri pertanian dan: Dia-lah yang mengirimkan menurunkan air dari langit. Dengan itu, Kami mendatangkan tanaman dari setiap jenis (6:99).
Semua air tawar kita temukan di bumi adalah asalnya dair asin, karena berasal dari air laut, yang meliputi tiga perempat dari permukaan bumi. Dari air garam, Allah menyuling air bersih yang dibutuhkan oleh manusia, hewan dan tumbuhan melalui mekanisme yang benar-benar unik. Dipanaskan oleh sinar terik matahari, air menguap dan uap ini dibawa oleh angin melalui atmosfer, di mana ia diringkas menjadi awan di bagian atas atmosfer yang sangat dingin. Angin kemudian membawa awan ke mana pun Tuhan ingin hujan turun. Sungai dan sungai-sungai kemudian mengalir membawa kesuburan dan mekar ke darat. Bagian dari air menguap, bagian lain merembes jauh ke dalam tanah dan sisanya kembali ke laut. Dari laut, hingga udara dan kembali ke bumi, air melewati siklus, terus menerus ditakdirkan yang kehidupan di bumi bergantung. Hal ini berlangsung terus tanpa gangguan dan berakhir hanya dengan kehendak Allah. Allah adalah yang mengirimkan angin yang dapat digunakan untuk meniup awan bersama. Kami mendorong mereka ke suatu negeri yang mati dan menghidupkan kembali bumi dengan cara mereka setelah itu telah mati. Itulah kebangkitan (35:9). Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang, dan di kapal yang bajak laut membawa apa yang bermanfaat bagi umat manusia, dan dalam air yang Allah turunkan dari langit yang dapat digunakan untuk menghidupkan kembali bumi setelah telah mati dan untuk menyebarkan setiap jenis binatang di seluruh, dan dalam mengarahkan angin dan awan yang didorong sepanjang antara langit dan bumi, ada tanda-tanda bagi orang-orang yang menggunakan alasan mereka (2:164).
Meningkatkan akses terhadap air - atau "keamanan air bagi rumah tangga" - merupakan bagian penting dari upaya Pemerintah dalam Sektor air, sanitasi dan hygienis. Pemerintah diharapkan dapat mendukung berbagai program dengan tujuan permanen meningkatkan akses keluarga terhadap sumber air yang aman dan terjangkau pada jarak yang wajar dari rumah. Di bidang air banyak kemajuan yang telah dibuat dan dunia kini dalam jalur untuk memenuhi target MDG dibidang air. Namun, masih ada 884.000.000 orang yang menggunakan sumber air yang tidak baik dan biasanya tidak aman, dan ada ketidakadilan yang signifikan dalam akses di daerah dan dalam negara. Seluruh wanita dunia berkembang, dan anak perempuan menghabiskan berjam-jam setiap hari pada kerepotan mengangkut air untuk keluarga mereka dari sumber jauh; dan di daerah kumuh perkotaan, orang miskin banyak yang terpaksa membayar mahal untuk air dari vendor. Air dari sumber ini sering terkontaminasi, dan jarang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Air Minum dianggap aman jika memenuhi standar mikrobiologi dan kimia tertentu. Untuk mengevaluasi kualitas air minum dari sumber, WHO dan UNICEF telah mengembangkan metode kajian cepat, yang telah digunakan untuk studi percontohan di delapan negara. Rata-rata, kepatuhan dekat dengan 90% untuk sumber air ledeng, dan antara 40% dan 70% untuk sumber yang lain, menunjukkan bahwa bahkan 'diperbaiki' sumber air tidak selalu pasokan air bersih. Kualitas air juga dapat memburuk antara titik pengumpulan dan titik penggunaan. Akibatnya, Pemerintah mendukung program pemantauan kualitas air dan mempromosikan Pengolahan dan Penyimpanan Air yang Aman bagi Rumah Tanggauntuk memastikan air yang aman dikonsumsi dalam rumah tangga.
kualitas air yang buruk menyebabkan penyakit dan kematian, tetapi tidak cukup air bahkan lebih berbahaya. Tanpa jumlah yang cukup kebersihan air bersih tidak mungkin dan hasilnya adalah berbagai penyakit yang berhubungan dengan kebersihan, terutama diare dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dua pembunuh terbesar anak-anak. UNICEF telah melakukan survei dari beberapa negara di Afrika menunjukkan sub-Sahara yang selama lebih dari seperempat dari penduduk diperlukan waktu lebih lama dari 30 menit untuk membuat satu perjalanan air koleksi bulat. Dalam situasi seperti itu, rumah tangga mengumpulkan air semakin kurang dan dengan demikian kompromi terhadap konsumsi air sehari-hari minimal mereka, membuat keluarga - dan terutama anak-anak - sangat rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan kebersihan. Mereka juga menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan akibat penyakit dan lamanya waktu yang dihabiskan pengangkutan air.
Di beberapa wilayah di dunia ketersediaan air bersih semakin buruk. Degradasi lingkungan, dan perubahan iklim lebih lanjut sehingga mengurangi dan menyebabkan kelangkaan sumber daya air yang tawar. Untuk itu kita diharapkan dapat mengevaluasi program kerentanan terhadap perubahan iklim dan mengembangkan strategi adaptasi yang tepat serta sesuai dengan kebutuhan dilapangan.
Keberlanjutan pasokan air adalah tantangan utama, baik dari segi sumber daya air dan pelayanan. Diperkirakan bahwa 36% dari persediaan air pedesaan di Sahara Afrika adalah non-operasional pada waktu tertentu. Akibatnya, dengan berbagai cara untuk meningkatkan kesinambungan pelayanan air, dengan memperkuat operasi dan pemeliharaan, rantai pasokan, dan kebijakan yang relevan dan lembaga dan juga berusaha untuk mengembangkan sumber daya air tanah secara berkelanjutan dan menggunakan biaya yang efektif.
Pasokan air juga merupakan komponen kunci dari Program Pemberantasan Cacing Guini (Guinea Worm), di mana Carter Center, WHO dan mitra lain di negara-negara Afrika di mana penyakit ini tetap endemik. Banyak kemajuan telah dibuat oleh program, dan harapan adalah bahwa penularan cacing guini dapat dihentikan pada tahun 2012.

Pengembangan Air Tanah
Dalam beberapa tahun terakhir air tanah telah semakin dimanfaatkan untuk persediaan air, terutama di negara-negara berpendapatan rendah di mana seringkali relatif mudah untuk mengakses dan membutuhkan perlakuan yang kurang ketat daripada air permukaan. Diperkirakan bahwa lebih dari 1,8 miliar orang di seluruh dunia bergantung pada air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka air.
Air tanah sering dianggap sebagai 'tak terlihat' dan karena itu tak habis-habisnya. Bahkan, sering kali sumber daya rapuh rentan terhadap polusi. Oleh karena itu, penting bahwa air tanah digunakan secara berkelanjutan. Kode Tata Laku (Ethics Code) untuk Biaya-Efektif Sumur bor juga telah dikembangkan melalui kerjasama dengan mitra pemerintah untuk meningkatkan tingkat profesionalisme dalam program penyediaan air pedesaan yang meliputi pengeboran sumur air.
Kode praktek (Code of Cunduct) dirancang untuk memastikan bahwa:
• Kebijakan dan praktek yang membawa ketentuan tentang biaya-lubang yang efektif diidentifikasi, diperkenalkan dan didukung;
• Sistem Hukum dan Perundang-undangan Negara dan prosedur yang dikembangkan dan digunakan diperkuat;
• Kinerja sektor pengeboran secara rutin dipantau dan dievaluasi, dan
• Prosedur pelaporan yang transparan ditetapkan dan diikuti.

Salah satu pendekatan untuk mengurangi biaya pengeboran dan meningkatkan efektivitas biaya program pembangunan air tanah adalah untuk mempromosikan pengeboran manual. Beberapa mitra pemerintah telah mengembangkan toolkit bagi daerah - daerah yang ingin memulai profesional dibidang pengeboran secara manual. toolkit ini termasuk Penjelasan Teknis, Manual Teknis, Bahan Advokasi, Pemetaan daerah yang cocok untuk pengeboran manual, Studi Kasus, dan Implementasi dan Manual Pelatihan. Inisiatif ini membangun kapasitas sektor swasta lokal untuk menanggapi permintaan yang semakin meningkat untuk air bersih di daerah pedesaan. Zat kimia alami yang ditemukan dalam air tanah, seperti arsenik dan fluorida, dapat memiliki dampak penting kesehatan masyarakat. program pemantauan kualitas air tanah dan strategi mitigasi yang tepat untuk mengurangi risiko di negara-negara yang terkena dampak

Air, Sanitasi dan Hygienis di sekolah
Faktor-faktor yang berkaitan dengan air, sanitasi dan Hygienis mempengaruhi hak anak-anak terhadap pendidikan di banyak cara. Dalam suasana kesehatan yang buruk, anak-anak tidak mampu memenuhi potensi pendidikan mereka. Sebagai contoh, 400 juta anak usia sekolah setahun terinfeksi cacingan, yang, penelitian menunjukkan, getah kemampuan belajar mereka. Mitra-mitra pemerintah memfokuskan sumber daya pada peningkatan kesehatan anak usia sekolah, menyoroti kebutuhan untuk promosi hygienis, kemampuan pengembangan air bersih, sanitasi dan fasilitas cuci tangan di sekolah.

Pentingnya sekolah
Sekolah sebagian menentukan kesehatan anak-anak dan kesejahteraan dengan menyediakan lingkungan yang sehat atau tidak sehat. Meskipun air dan sanitasi di sekolah semakin diakui sebagai dasar untuk mempromosikan perilaku kebersihan yang baik dan anak-anak kesejahteraan, banyak sekolah memiliki fasilitas yang sangat miskin. Kondisi bervariasi dari fasilitas sanitasi yang tidak tepat dan tidak memadai dengan kurangnya langsung dari jamban dan air bersih untuk minum dan kebersihan. Situasi ini memberikan kontribusi untuk tingkat ketidakhadiran dan drop-out (DO) yang tinggi pada perempuan.
Sekolah juga dapat menjadi faktor kunci untuk memulai perubahan dengan membantu untuk mengembangkan lifeskills berguna tentang kesehatan dan kebersihan. Anak-anak sering bersemangat untuk belajar dan bersedia untuk menyerap ide-ide baru. Baru kebersihan perilaku yang dipelajari di sekolah dapat menyebabkan kebiasaan positif seumur hidup. Guru dapat berfungsi sebagai model peran, tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga di dalam masyarakat. Anak-anak sekolah dapat mempengaruhi perilaku anggota keluarga - baik orang dewasa dan adik-adik - dan dengan demikian positif mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Hal ini juga lebih hemat biaya untuk bekerja dengan anak-anak dalam program-program berbasis sekolah dibandingkan dengan orang dewasa.

Mengutamakan Perempuan
Tugas-tugas rumah tangga, seperti mengambil air, terus mengakibatkan banyak perempuan keluar dari sekolah. Bahkan jika anak perempuan berhasil pergi ke sekolah, mereka akan tetap untuk mengambil air ketika diperlukan. Sebagian besar pekerjaan rumah tangga lain termasuk membersihkan kakus dan membuang sampah juga menjadi kewajiban perempuan dan anak perempuan. Ketika anggota keluarga menjadi sakit (sering karena penyakit yang berhubungan dengan kebersihan), anak perempuan lebih sering di rumah untuk merawat mereka.
Menyediakan air pada waktu luang untuk keperluan rumah dapat meningkatkan tingkat ketidakhadiran anak perempuan disekolah - sekolah mereka. Semua anak-anak memerlukan lingkungan belajar yang menerapkan aspek sanitasi dan higienis, tetapi kurangnya fasilitas sanitasi dan kebersihan di sekolah memiliki dampak negatif yang besar pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Perempuan membutuhkan fasilitas sanitasi yang aman, bersih, terpisah dan privasi di sekolah mereka. Program Air, Sanitasi dan Hygienis mencoba untuk memastikan bahwa tidak terjadi sikap diskriminatif dalam praktik – praktik dalam masyarakat dan juga di sekolah. Perempuan seharusnya tidak hanya untuk mengangkut air bersih untuk ke jamban baik di sekolah maupun di rumah.

Darurat di bidang Air, Sanitasi dan Hygienis
Seiring dengan makanan dan tempat tinggal, air bersih dan sanitasi merupakan intervensi prioritas tertinggi dalam situasi darurat. Kecuali air yang cukup dan layanan cepat sanitasi diberikan kepada anak-anak yang terkena musibah dan juga keluarga mereka, penyakit dan kematian akan terjadi jika tidak ditangani secara cepat dan tepat. Dan kebersihan yang baik secara konsisten dilakukan oleh orang yang terkena dampak, bahaya diare, kolera dan wabah penyakit lainnya sehingga dapat bertahan. Hal ini berlaku di semua jenis keadaan darurat, dari bencana alam yang cepat terhadap krisis jangka panjang yang disebabkan oleh berbagai faktor kompleks. Skala dari program darurat Air, Sanitasi dan Hygienis telah diperluas secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Masa Tanggap Darurat
Keadaan darurat mempengaruhi anak-anak di seluruh dunia, dan pada kebiasaannya hampir semua akan meresponnya dengan paket air, sanitasi dan hygienis. Respon berkisar dari program intervensi yang cepat dan terbatas dalam keadaan sangat darurat
- Seperti distribusi tablet pemurnian air dan kit air bagi keluarga selama terjadi banjir dan gempa bumi
- Untuk intervensi jangka panjang yang komprehensif dalam keadaan darurat yang kompleks,
seperti apa yang telah berlangsung di Darfur dan di Republik Demokratik Kongo. Program tanggap air darurat utama lainnya, sanitasi dan hygienis dalam beberapa tahun terakhir termasuk Libanon (perang), Pakistan (gempa), Indonesia (gempa bumi), Afrika Utara (kekeringan), Irak (perang), Republik Demokrasi Rakyat Korea (darurat kompleks), Afrika Barat (konflik), Amerika Serikat (badai) dan banyak lainnya.

Kesiapan Perencanaan
Kesiapan sangatlah penting ketika terjadi bencana di negara-negara yang rawan risiko, dan perencanaan kesiapsiagaan darurat merupakan bagian penting dari program. kegiatan kesiapan Negara meliputi perencanaan untuk penyebaran staf darurat, pra-posisi persediaan strategis dan persiapan pra-kontrak disetujui dengan mitra implementasi lokal (seperti perusahaan truk air) dan pemasok, serta pengaturan muka koordinasi dengan mitra pemerintah dan stakeholder lainnya melalui pendekatan klaster. kemitraan sudah berjalan lama dengan pemerintah berarti bahwa ia sering diundang untuk berpartisipasi dalam pengembangan rencana kesiapan nasional dan kebijakan.

Koordinasi Masa Darurat dan Inisiatif Klaster ASH
Pendekatan cluster bertujuan untuk mengatasi kesenjangan dalam respon dan meningkatkan kualitas bantuan kemanusiaan dengan memperkuat kemitraan dan koordinasi antara lembaga-lembaga seperti Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB), Palang Merah Indonesia (PMI) / Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Organisasi Non Pemerintah (Ornop) internasional dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal serta juga pemerintah.
Dalam keadaan darurat di mana pendekatan Cluster diterapkan, Pemerintah diminta untuk memimpin upaya koordinasi nasional. Pemerintah (diwakili oleh BNPB) dalam memimpin respon, misalnya, untuk gempa dan tsunami di Aceh dan Nias, Gempa di Yogyakarta, Gempa dan tsunami di Mentawai dan lain - lain. Dalam semua kasus pendekatan cluster berhasil meningkatkan koordinasi dan tanggap darurat dan pada akhirnya terkait mitra sektoral dalam kemitraan diperluas untuk kolaborasi program non-darurat.
Pemerintah juga memiliki tanggung jawab secara keseluruhan untuk pelaksanaan kerangka kerja untuk pengembangan dari cluster Air, Sanitasi dan Hygienis di lima bidang strategis:
1. Sektor Koordinasi dan Advokasi ASH
2. Sektor Manajemen Informasi dan Standar Kebijakan ASH
3. Sektor Kapasitas untuk Respon Kemanusiaan ASH
4. Sektor Kesiapan implementasi ASH
5. Sektor Pembelajaran dan Penerapan Terbaik ASH

Lingkungan
Air dan dampak dari perubahan iklim
Perubahan iklim jelas merupakan masalah penting ketika menghadapi tantangan lingkungan untuk bidang Air, Sanitasi dan Hygienis. Bukti tentang dampak perubahan iklim semakin meningkat dengan prediksi dampak skala luas di tingkat masyarakat di seluruh dunia. Namun, harus diakui bahwa tidak hanya untuk masalah lingkungan yang mempengaruhi kelangsungan hidup, kemiskinan, ekuitas dan perkembangan anak-anak. Penyebab lainnya adalah pertumbuhan penduduk, urbanisasi, pertumbuhan pertanian dan industrialisasi yang semuanya berpotensi menyebabkan eksploitasi sumber daya alam (SDA), khususnya air, dan mempengaruhi keamanan lingkungan. Perubahan iklim memperburuk situasi lingkungan yang sudah tidak berkelanjutan di banyak negara, mengakibatkan dampak manusia meningkat dari bencana dan mempengaruhi kemampuan banyak negara untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs), khususnya sehubungan dengan MDG7 (kelestarian lingkungan). Keberlanjutan sumber daya air (SDA) dan keamanan secara langsung dan semakin terpengaruh oleh perubahan iklim dan lingkungan tidak berkelanjutan. Selain itu, sektor lain, seperti kesehatan dan gizi semakin akan terpengaruh jika sektor ASH tidak mampu beradaptasi secara efektif dan berkelanjutan.

Adaptasi sangat penting untuk melindungi anak-anak
kita harus mengakui pentingnya untuk mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan dalam pekerjaan, melalui program membutuhkan melakukan analisa dampak lingkungan (AMDAL) dan lingkungan mainstream. Kritis, isu-isu lingkungan, termasuk yang diperburuk oleh perubahan iklim harus ditangani pada tahap awal, melalui penilaian dampak lingkungan dan melalui proses dan dalam kebijakan nasional. Lingkungan harus dianggap sebagai bagian integral dari pengembangan program intervensi darurat, dan perencanaan pengurangan risiko bencana, tidak terpisah. Namun harus mengidentifikasi meskipun tidak selalu bertindak atas semua kemungkinan penyebab masalah lingkungan ketika pemrograman pengalamatan untuk bidang Air, Sanitasi dan Hygienis, untuk memastikan hasil yang dikembangkan tetap berkelanjutan.
Tindakan harus fokus pada: mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti di tingkat negara dan masyarakat; mengidentifikasi bahaya yang disebabkan oleh Air, Sanitasi dan Hygienis, menilai kerentanan dan risiko untuk masyarakat dan sistem dipengaruhi oleh perubahan, dan upaya yang terintegrasi dalam program pembangunan yang adaptif dengan bertindak berdasarkan perbandingan keuntungan.
Pendekatan yang dilakukan secara holistik untuk memperbaiki perubahan iklim dan kelestarian lingkungan untuk:
a. meningkatkan akses (dengan keberlanjutan peningkatan dan keamanan pasokan);
b. mempromosikan perubahan perilaku (konservasi air dan efisiensi), dan
c. mempromosikan lingkungan yang berkelanjutan (seperti pengamanan dasar hak dalam meningkatkan pemantauan / evaluasi mekanisme kepatuhan / penyediaan air bersih, khususnya air tanah).

Statistik Air dan sanitasi
Statistik cakupan terbaru memberikan pesan yang beragam: dunia sekarang pada jalur untuk memenuhi target MDG air, tetapi telah keluar dari jalur dan tertinggal dalam sector sanitasi dan hygienis. Dua setengah miliar orang masih tetap tanpa akses terhadap sanitasi yang baik - termasuk 1,2 miliar yang tidak memiliki fasilitas sama sekali dan dipaksa untuk terlibat dalam praktek yang berbahaya dan merendahkan seperti buang air besar (BAB) secara terbuka dan ditempat fasilitas umum.
Berita yang lebih baik untuk sektor air: jumlah orang tanpa sumber air telah turun di bawah satu miliar untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Untuk air dan sanitasi di sana terus menjadi perbedaan utama antara daerah. Cakupan Sanitasi terendah terdapat di Asia Selatan dan di Sahara Afrika, di mana 2/3 (dua-pertiga) dari orang tidak memiliki akses ke sanitasi yang baik. Untuk air, cakupan tetap di bawah 60 persen dari populasi di kedua tempat seperti di Sahara Afrika dan Oseania sedangkan semua daerah lain memiliki angka cakupan sebesar 80 persen atau malah lebih tinggi. Kesenjangan lain juga terus bertambah seperti: orang miskin dan orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki akses ke air bersih dan fasilitas sanitasi dari mereka yang lebih kaya dan rekan-rekan se kota mereka.

Daftar Pustaka
.Gunderson, L. & Holling, C.S. (eds). 2002. Panarchy. Understanding Transformations in
Human and Natural Systems. Island Press.

HRH The Prince of Orange. 2003. International Year of Fresh Water. Water is Everybody’s
Business. Natural Resources Forum, Vol. 27, pp. 87-88.

---. 2002. No Water No Future. A Water Focus for Johannesburg. Initial Contribution for the
Panel of the UN Secretary General in preparation for the Johannesburg Summit.

Röling, N. 2002. Is er leven na landbouwwetenschap. Afscheidscollege, 27 June, Wageningen
Universiteit.

Scheffer, M., Carpenter, S., Foley, J., Folke, C. & Walker, B. 2001. Catastrophic Shifts in
Ecosystems. Nature, Vol. 413, pp. 591-96.

Stroosnijder, L. 2003. Water Conservation Technologies for Sustainable Dryland Agriculture
in Sub-Saharan Africa. Symposium and Workshop Technologies for Improving Green Water
Use Efficiency in West Africa, Bloemfontein, South Africa, 8-11 April.

United Nations. 2003. The United Nations World Water Development Report. Water for
People. Water for Life. Paris, Oxford, UNESCO Publications/Berghahn Books.

Van Vierssen. 2003. Global Pictures and What They Mean for Action on the Ground. A
Response to the Paper by Smakhtin et al., ‘Putting the Water Requirements of Freshwater
Ecosystems into the Global Picture of Water Resources Assessment’. World Water Forum,
Kyoto.

Zehnder, A. 2003. Een brood is duizend liter water. Interview met Alex Zehnder. Directeur
EAWAG en oud hoogleraar Landbouwuniversiteit, Wageningen, Switzerland. Intermediair
27, 3 July.

Websites:
CGIAR Challenge Programme on water and food: www.waterforfood.org
Global Water Partnership: www.gwpforum.org
IWMI: www.iwmi.org
http://www.emro.who.int/publications/healthedreligion/Water/index.htm